Pohon pisang sepintas terlihat hanya pohon biasa yang tidak mempunyai kelebihan yang dapat menarik perhatian kita. But in case of my experience, the growing’s philosophy of this plan make me strong.
Why? Selama proses pertumbuhannya, jika ia ditebang sampai putus batangnya, maka ia akan tumbuh lagi persis dari pusat batangnya. Tak peduli berapa kali ia dibabat batangnya sampai putus sekalipun, ia tetap tumbuh dan tumbuh lagi sampai dewasa dan berbuah. Hal ini memberikan inspirasi buat saya untuk tetap berfikir positif bahwa saya akan bisa tetap tumbuh walaupun banyak aral melintang.




Below is the D -1 of my Journey to Iran

Apa yang akan terjadi tentu saja saya tidak tau, namun dibalik semua kesulitan yang telah terjadi ada beberapa sisi positifnya. Eventhough, sometimes I’ve gotten stress. “ But I Should have a positive thinking”

H-1 keberangkatan, malam (kira2 jam 8.30), saya mengambil laundry baju yang sudah diserahkan semenjak hari minggu. Tapi apa dinyana, pas saya ngambil laundy-annya (kamis malam), pegawai laundry bilang “ belum selesai mba, besok aja ambil”. Saya mencoba untuk bersabar, karena kalau saya marah, saya akan jadi panik. “ Ya udah, mana bajunya, biar tak setrika sendiri” ujarku dengan mulai gondok karena saya pikir mereka udah cuci tapi belum disetrika. Trus mereka bilang. “wah belum dicuci tuh mba”, saya langsung shock! Belum dicuci? Secara besok jam 3.30 subuh sudah harus berangkat ke bandara? Akhirnya saya pikir, ya udah bawa aja baju kotornya. Kan bisa nyuci kilat dan disetrika malam ini juga, tapi pas udah dicari, itu baju juga tidak ketemu. Tak tau wujudnya ada dimana!
Setahun bergaul dengan Prof. Usman membuat saya ketularan cara berfikirnya. Ada apa dengan keberangkatan besok?
Dengan pikiran yang coba dibuat positif, akhirnya saya menuju “Margo City Mall”, karena Yatmi telah menunggu. Akhirnya kami beli baju disana sambil beli oleh2 untuk yatmi bawa balik ke Padang besok.
Setiap saya melihat kebelakang, hati jadi was-was. Saat menemani yatmi mencari Dunkin Donut dan ATM malam itu, saya terkadang (gak tau Yatmi sadar atau tidak) mengambil rute terjauh, hanya karena ingin sedikit menentramkan hati nan gundah gulana. "Tuhan, kami tau kaulah maha penguasa atas takdir kami, tapi kumohon, ijinkanlah kami memberikan sedikit darma kami dan terus berkarya di muka bumimu ini" ujar ku sambil berdo'a.

Tik…tik…tik….
Jam menunjukkan pukul 1.30 malam, 2 jam sebelum waktu janjian dengan supir TAXI. Sambil mencoba untuk tetap terjaga, takut kebablasan, saya duduk dan memegang erat tangan Yatmi yang lagi dengan nikmatnya tidur, “give me a strength” . dan tak taunya, saya tertidur.
Jam 3.30 akang TAXI sudah ngetuk pintu. Kita ganti baju dan berangkat ke banadara. Alhamdulillah di bandara tidak ada kesulitan, sampai kami naik pesawat menuju Kuala Lumpur. Karena kurang tidur tadi malam, setelah take off saya langsung tertidur. Tapi ½ jam perjalanan, saya dikagetkan oleh goncangan pesawat yang sangat mengerikan. Ibarat kata “lebih hebat rasa ngilunya dibandingkan permainan halilintar di DUFAN”. Wah, ternyata ga jadi ngajak Yatmi ke DUFAN, saya di kasih life experience of dufan by Malaysia airlines. Saya mulai waspada, menajamkan telinga untuk mendengarkan suara mesin pesawat. It seems normal, both of these two machine work. I think!

Tak lama kemudian datang pramugara senior bertanya “ada yang ingin minum? ……” dan membuat beberapa joke dengan penumpang. Cara mereka cukup professional. Saya pikir ini adalah masalah cuaca karena cuaca sekarang sangat tidak bersahabat, namun teling saya cukup tajam utuk mendengar perkataan seorang pramugari cantik dan ayu pada temannya “ye nasib kite lah….. risiko…pokok nya penumpang tak bole pinta air panas la, ntar malah ......”. ga enak banget rasanya punya telinga yang sedikit tajam, in case of it.

15 menit kita berada dalam guncangan yang sangat hebat, pilotnya bilang” ladies and gentleman, because of the technical problem in our plane, we decide to land in Changi airport, Singapore, but please be patient, because we should permit to Singapore government first. It may take times about 30 minutes”.Gila….udah miring2, bolak-balik begini masih pake ijin2an!

Akhirnya kita bisa landing di CHANGI AIRPORT. Tak di sangka selama proses perbaikan pesawat (sekitar 2 jam2an), Sebegitu ngantuk dan tidak pedulinya saya tadi, saya baru sadar bahwa tepat di sisi kiri saya duduk artis “Bertran” dengan “mungkin” manager dan make up artisnya. Saat menoleh kebelakang, terlihat Bapak Hasyim Muzadi (ketua NU) sedang duduk dengan tenangnya, walaupun dia belum pernah ke Malaysia. Ini adalah kunjungan pertamanya ke Malaysia untuk menemui anaknya.

OK…!
Pesawat telah diperbaiki.
Kita berangkat ke Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Sesampai di KLIA, pesawat Iran Air telah berangkat. Tapi syukurnya saat melapor ke Malaysia airline, mereka bertindak sigap dengan membuat booking baru untuk mengganti tiket yang telah lewat dan memberikan penginapan karena pesawat berangkat jam 11.10 siang besok.
Tak tau apakah hal ini harus disyukuri atau tidak, tapi kaki ini berjalan menuju Concorde Inn Hotel yang tak jauh dari KLIA. Disini kita diperlakukan istimewa, karena semua fasilitas dibayarkan oleh pihak Malaysian airline, bahkan dapat jatah telpon 3 menit. Di Concorde inn, saya dapat AMT lagi. Berbeda halnya dengan AMT (Achievement Motivation Training) yang saya dapatkan di tahun 1999, AMT ini adalah Aku Makan Teratur, 4 sehat 5 sempurna, tapi “full of collesterol”.

Malam, setelah shalat magrib, bingung di hotel, akhirnya pergi ke bandara untuk melihat dimana besok harus check in, biar gak salah, karena bandaranya besar banget. Wah, ternyata di bandara rame banget. Ada acara lagi. Maklum, malam valetine, jadi ada operet “Song of love”. Berikut adalah beberapa foto di bandara malam itu.
Ini adalah salah satu warisan dari UKPIP/PPIPM yang tetap melekat di diri saya sampai saat ini. Let’s take a picture eventhough you are not a photogenic, yang penting begaya lah……
Smile……
Kehidupan, apapun dan dimanapun kita menjalaninya, pasti penuh cobaan, jatuh dan bangun, suka dan duka datang silih berganti, dan bahkan kadang kita mengalami kegagalan berkali-kali. Mengetahui fenomena "pohon pisang" ini, sudah seharusnyalah kita bisa sedikit belajar dari si pohon pisang ini. Sesering apapun kita gagal dan mengalami kesulitan, kita harus tetap tumbuh. Lagi…lagi … dan lagi. Bangkitlah dengan semangat yang lebih dahsyat. Tak peduli berapa kali kita ditebang oleh kegagalan. Sebanyak apa kita tumbang, maka sebanyak itu pulalah kita harus bangkit dan tumbuh lagi. Janganlah kita berhenti untuk tumbuh.
Kegagalan dan kesulitan yang kita alami adalah suatu pembelajaran untuk meraih keberhasilan yang lebih baik lagi. JIKA KITA TERMASUK ORANG-ORANG YANG INGIN MEMAKNAINYA.

I don’t know what will happen next, but I do realize that if I try to think possitvely and enjoy it. It will be good for me.
See you in the next story, and thanks for read my experiences.

Comments (0)